Tuesday, September 25, 2018

Fakta Menarik Mengenai Semut


Fakta Menarik Mengenai Semut



Semut merupakan hewan yang cukup menakjubkan. Ia adalah jenis serangga yang hidup berkelompok. Terkadang semut dapat mengecohkan manusia, bertahan lebih lama dan menggungguli manusia.

Dengan tubuh yang kecil ternyata hal yang cukup menguntungkan bagi semut. Dengan ukurannya yang kecil, otot semut lebih tebal daripada hewan yang lebih besar, bahkan manusia. Otot yang tebal itulah memungkinkan semut memiliki lebih banyak kekuatan sehingga dapat membawa benda yang lebih besar dari tubuhnya. Tour Murah

Hidup Berdampingan dengan Dinosaurus

Semut berkembang sekira 130 juta tahun yang lalu pada masa Cretaceous. Fosil semut tertua yang diketahui merupakan semut primitif dan sekarang telah punah bernama, Sphercomyrma freyi, ditemukan di Cliffwood Beach, NJ.

Meskipun fosil yang ditemukan berasal dari 92 juta tahun yang lalu, fosil semut lainnya yang ditemukan terbukti memiliki garis keturunan yang sama dengan semut sekarang. Hal ini menunjukkan evolusi jauh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

Miliki Koloni yang Luar Biasa Besar

Semut diperkirakan sebagai koloni terbesar yang pernah ditemukan, yaitu lebih dari 3.600 mil dan itu sangat luas sehingga membentang di beberapa negara seperti Italia, Prancis, dan Spanyol. Koloni tersebut juga terdiri dari spesies semut Argentina.

Semut Argentina, asli Amerika Selatan menghuni setiap benua kecuali Antartika karena sesuatu yang tidak disengaja. Para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa super colony besar di Amerika Utara, Eropa, dan Jepang memiliki riwayat bahan kimia yang sama dan pada intinya merupakan super colony semut sedunia.

Miliki Dua Perut serta Berproduksi Secara Aseksual dan Seksual

Pada umumnya, semut memiliki dua perut yang satu perutnya digunakan untuk menutrisi individu dan yang lainnya digunakan untuk berbagi makanan dengan semut lainnya di koloni.

Selain itu, semut juga bereproduksi secara aseksual, semut akan melakukan kloning melalui proses yang dikenal sebagai partenogenesis thelytokous. Sementara itu, dalam reproduksi seksual dikarenakan semut tidak memiliki kromosom seks, maka pembuahan akan menentukan jenis kelaminnya.









No comments:

Post a Comment